AniMangA Plus--Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso saat ini sedang menyulut sebuah badai
kontroversi d negerinya sendiri setelah berkomentar bahwa lansia Jepang
banyak menciptakan masalah keuangan karena jumlah dana pemerintah yang
dibutuhkan untuk perawatan medis mereka, demikian laporan Time. Aso mengeluarkan pernyataan ini pada Senin (20/1/2013).
“Tuhan
melarang jika Anda dipaksa untuk hidup padahal Anda sudah ingin mati.
Saya merasa sangat buruk bahwa perawatan untuk para manula dibayar oleh
pemerintah,” demikian ujar Aso, 72 tahun, mengatakan. “Masalahnya tidak
akan diselesaikan kecuali jika Anda membiarkan mereka mati cepat-cepat
saja.”
Aso, yang juga menjabat sebagai wakil perdana menteri,
membuat pernyataan ini dalam pertemuan Dewan Nasional Reformasi Jaminan
Sosial Jepang.
Seperti diketahui, warga Jepang yang berusia 60
tahun lebih berjumlah sekitar 25 persen dari populasi Jepang. Jepang
menjadi satu-satunya dengan negara lansia berumur panjang di dunia.
The Associated Press melaporkan bahwa Aso juga sudah mencabut jaminan kesehatan untuk pasien dalam jangka panjang.
Aso menjelaskan bahwa komentarnya hanya mencerminkan pendapat pribadinya saja.
“Saya
mengatakan apa yang saya percaya secara pribadi, bukan berdasarkan
sistem medis,” katanya, menurut AFP. “Adalah penting bahwa Anda dapat
menghabiskan hari-hari terakhir hidup Anda dengan damai.”
Ini
bukan pertama kalinya Aso terjerat kontroversi dengan pernyataannya.
Pada tahun 2008, saat menjabat sebagai perdana menteri Jepang, Aso
menyebut para manula Jepang sebagai beban pajak. (islampos/AniMangA Plus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar