AniMangA Plus--Para pengamat mengatakan defisit perdagangan Jepang yang memburuk dapat
mengarah pada defisit terhadap neraca berjalan Jepang yang sehat serta
merusak kredibilitas keuangan negara.
Aset luar negeri bersih Jepang mencapai 265 triliun yen atau sekitar 3,2
triliun dolar pada tahun 2011, yaitu tetap tertinggi sedunia sejak
tahun 1991 dan hampir dua kali nilai yang sama untuk Cina. Pada tahun lalu, bunga dan dividen dari aset-aset tersebut mengimbangi
defisit perdagangan yang lebih besar serta telah mencegah neraca
berjalan secara keseluruhan menjadi minus.
Jepang yang pernah dikenal sebagai negara mitra dagang kini beralih menjadi negara investor. Namun para pengamat memperingatkan bahwa memburuknya defisit dapat
menyusutkan neraca berjalan Jepang, sehingga Jepang terpaksa berutang. Menurut para pengamat hal ini pada akhirnya akan meningkatkan suku bunga
obligasi pemerintah, yang berakibat pada meningkatnya biaya peminjaman
serta menurunnya peringkat utang.
Jepang mencatatkan defisit perdagangan yang mencapai rekor tertinggi
tahun lalu karena ekspor ke Eropa dan Cina anjlok tajam sementara impor
bahan bakar meningkat.
Dalam laporan pendahuluan yang dikeluarkan Kementerian Keuangan hari ini
disebutkan defisit perdagangan tahun 2012 mencapai sekitar 6,9 triliun
yen, atau sekitar 78 miliar dolar. Defisit tertinggi sebelumnya pernah
tercatat pada tahun 1980.
Impor naik 3,8 persen dalam nilai yen. Kenaikan ini terutama akibat
tingginya permintaan akan gas alam cair untuk generator-generator
pembangkit listrik tenaga uap.
Ekspor jatuh 2,7 persen dalam nilai yen. Ekspor ke Eropa menurun karena
masalah utang di kawasan itu menyeret turun permintaan akan produk dari
Jepang. Ekspor ke Cina juga mengalami penurunan. Banyak konsumen di
negara itu tampaknya menghindari produk-produk Jepang akibat memanasnya
sengketa wilayah kedua negara. (nhk indonesia/AniMangA Plus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar