HELLO READERS

Halo.... Apa kabar? ^ ^

Kunjungi juga: https://www.facebook.com/NanaSevenIndonesia dan https://www.facebook.com/MizukiNanaLovers

Jangan lupa di like Fanspagenya... Terimakasih ^ ^

Minggu, 02 Desember 2012

Disinyalir Akibat Gempa, Terowongan Sasago Ambruk

AniMangA Plus--Insiden runtuhnya terowongan Sasago, yang menghubungkan ibu kota (Tokyo) ke bagian barat Jepang, disinyalir karena dampak dari gempa bumi yang terjadi di Jepang.

Chikaosa Tanimoto, Ilmuwan atau profesor emeritus bidang teknik terowongan di Osaka University mengatakan pada NHK, panel beton bergantung dari pilar-pilar di terowongan.

Terowongan yang ambruk pada Minggu (2/11), pukul 08.00 waktu setempat, disebabkan lantaran pilar atau panel di langit-langit terowongan itu memburuk oleh getaran mobil yang lewat di bawahnya, serta peristiwa alam terkait gempa bumi di Jepang.

"Bisa dibayangkan bahwa bagian-bagian yang menghubungkan panel langit-langit dan pilar, atau pilar itu sendiri, telah memburuk. Ini terpengaruh oleh getaran dari gempa gempa bumi dan kendaraan yang lewat," jelas Tanimoto, seperti dikutip AFP, Senin (3/12/2012).

Gempa bumi biasa terjadi di negeri bunga Sakura tersebut. Namun, belum ada laporan yang menyebutkan bahwa runtuhnya terowongan sepanjang 4,7 kilometer itu bersamaan dengan terjadinya gempa bumi.

Menurut petugas dari operator jalan raya NEXCO, degradasi material adalah kemungkinan robohnya terowongan yang berlokasi di Yamanashi Prefecture tersebut. Demi mengantisipasi risiko runtuhnya kembali terowongan Sasago, petugas di negara setempat menjalani inspeksi reguler selama lima tahun, yang dimulai pada September tahun ini.

Terowongan Sasago, yang melewati bukit-bukit dekat Gunung Fuji, merupakan salah satu terowongan yang terpanjang di Jepang. Terowongan ini menghubungkan Tokyo dengan pusat serta bagian barat Jepang.

Peristiwa runtuhnya langit-langit beton ini terjadi di lokasi pada jarak 2 kilometer dari pintu keluar di Yamanashi Prefecture. Huffingtonpost melaporkan, diperkirakan 270 lempeng beton yang masing-masing berbobot 1,4 metrik ton, tergantung dari atap yang melengkung, kemudian jatuh di hamparan jalan, sepanjang sekitar 110 meter.

"Bagian beton dari langit-langit ini jatuh tiba-tiba, ketika saya sedang mengemudi. Saya melihat api yang berasal dari mobil yang hancur. Saya begitu takut dan keluar dari mobil saya dan berjalan selama satu jam untuk keluar dari terowongan," ujar salah seorang yang berada di lokasi kejadian.





Seorang wanita yang berada dalam mobil tersebut berhasil selamat dari peristiwa maut tersebut menceritakan kronologis kejadiannya.

"Saya bisa mendengar suara orang-orang minta tolong, namun kobaran api begitu hebat," ujar wanita yang tidak disebutkan namanya itu seperti dilansir AFP, Senin (3/12/2012). Dalam insiden yang terjadi Minggu, 2 Desember kemarin ini, empat teman dan kekasih wanita itu tewas.

Seorang korban selamat lainnya mengaku harus berjalan kaki selama sejam untuk keluar dari terowongan yang ambruk itu. "Ketika saya berkendara di dalam terowongan itu, potongan-potongam beton tiba-tiba berjatuhan dari atas," kata seorang pria kepada stasiun televisi NHK.

"Saya melihat sebuah mobil yang ringsek dan terbakar," imbuhnya. "Saya takut. Saya keluar dari mobil saya dan berjalan kaki sekitar satu jam untuk keluar dari terowongan," tuturnya. Wanita itu berhasil meloloskan diri dari kendaraan yang mengangkut enam orang tersebut.

Terowongan ini sepanjang 4,7 meter dan mulai dibuka pada tahun 1977. Hasil pemeriksaan rutin terakhir dilakukan pada September 2012 lalu dan tidak menunjukkan adanya masalah ataupun kerusakan pada struktur bangunan.

Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 9 jasad telah ditemukan dari lokasi runtuhnya terowongan jalan di Tokyo, Jepang. 5 jenazah ditemukan tewas terbakar. Insiden ini tak pelak menimbulkan pertanyaan akan keamanan terowongan-terowongan jalan di negeri itu.

Musibah ini merupakan insiden sejenis terburuk di Jepang sejak Februari 1996 silam. Ketika itu atap terowongan jalan Furubira di pulau Hokkaido ambruk menyusul gempa bumi yang terjadi. Sebanyak 20 orang tewas dalam kejadian itu.

Belasan mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi. Saat ini tim penyelamat masih berada di lokasi untuk mencari kemungkinan adanya korban-korban lainnya.



Jepang memiliki jaringan jalan raya yang luas dengan ribuan terowongan. Terowongan ini umumnya memiliki panjang ratusan meter. Jutaan mobil menggunakan terowongan-terowongan tersebut setiap harinya. (okezone/detik news/aft/AniMangA Plus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar