HELLO READERS

Halo.... Apa kabar? ^ ^

Kunjungi juga: https://www.facebook.com/NanaSevenIndonesia dan https://www.facebook.com/MizukiNanaLovers

Jangan lupa di like Fanspagenya... Terimakasih ^ ^

Rabu, 18 Januari 2012

Menikmati Kyoto dengan Panca Indera

Saya ingin memperkenalkan ibu kota kuno Jepang melalui panca indera. Saya harap Anda dapat merasakan pemandangan, rasa dan aroma yang bisa menyentuh kita meski lewat radio.

Randy Channell Soei

Warga Kanada, pakar jamuan teh Jepang : Randy Channell Soei


Atraksi dan Kegiatan-kegiatan Besar

Kyoto, Suasana Ibu Kota Kuno Jepang

Kyoto adalah ibu kota Jepang selama lebih dari seribu tahun sampai pusat pemerintahan dipindahkan ke Tokyo pada paruh kedua abad ke-19.

Suasana ibu kota kuno masih terasa dengan pola jalanan yang teratur berkotak-kotak dan banyaknya kuil kuno.
Rasanya seperti memasuki zaman dulu ketika berkeliling di jalanan dengan banyak gang ini.

Randy datang ke Kyoto karena ia menyukai suasana kotanya.

Seni Chado, Cara Penyajian Teh

Randy mendatangi sebuah toko tembikar yang disebut Waraku, yang membuat sekaligus menjual mangkuk-mangkuk untuk jamuan teh.
Ini adalah salah satu tempat yang memproduksi sejenis tembikar yang dikenal dengan sebutan rakuyaki.

Konon, mangkuk teh raku dibuat berdasarkan cita rasa ahli teh ternama Sen no Rikyu.
Bibir mangkuknya melekuk ke dalam menjadikannya baik untuk menahan panas. Dengan cara ini, tehnya akan selalu tersaji panas.

Randy:
"Orang-orang akan senang sekali membayangkan mangkuk jenis apa yang digunakan dalam sebuah jamuan teh. Itulah sebabnya saya selalu mencari sebuah mangkuk yang akan mengesankan dan membuat mereka senang."

Nuansa Musim Sangat Dihargai dalam Gula-gula Tradisional Jepang

Tujuan kita berikutnya adalah sebuah toko tua yang menjual gula-gula.
Seorang pembuat gula-gula berdiri di balik meja kayu. Di sini mereka membuat gula-gula dan kue di hadapan pembeli.

Gula-gula Kyoto ini dibuat mengikuti bentuk bunga atau tanaman lain yang sedang musim.

Ini adalah Kamelia Musim Dingin.

Cara Pembakaran Dupa, Seni Menghargai Aroma

Kodo, cara penyajian atau pembakaran dupa, adalah seni menghargai aroma yang sudah berlangsung selama lima ratus tahun.

Pembakaran dupa ini dimulai dengan menyiapkan alat pembakarnya.
Kayu yang harum lalu ditempatkan di atas mika dan dipanaskan sedikit demi sedikit. Aromanya akan mulai berhembus dari kayu itu.

Randy perlahan mendekatkan hidungnya ke alat pembakar itu untuk mencium aromanya.
"Baunya sangat harum. Benar-benar sulit diungkapkan dengan kata-kata. Enak sekali." (nhk world)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar