HELLO READERS

Halo.... Apa kabar? ^ ^

Kunjungi juga: https://www.facebook.com/NanaSevenIndonesia dan https://www.facebook.com/MizukiNanaLovers

Jangan lupa di like Fanspagenya... Terimakasih ^ ^

Selasa, 09 Oktober 2012

Inilah Perasaan Prof Shinya Yamanaka Setelah Meraih Nobel di Bidang Kedokteran

AniMangA Plus--Profesor Shinya Yamanaka dari Universitas Kyoto terpilih sebagai peraih Penghargaan Nobel pada hari Senin (8/10/2012) di bidang Fisiologi atau Kedokteran, karena menciptakan sel-sel punca pluripoten terinduksi atau sel-sel iPS.

Yamanaka berhasil menciptakan sel-sel iPS yang benar-benar baru, untuk pertama kalinya di dunia, dengan menambahkan 4 gen tertentu ke dalam sel kulit. Sel-sel iPS dapat dikembangbiakkan menjadi berbagai jenis sel, seperti otot jantung atau saraf.

Bagaimana perasaan Profesor Yamanaka setelah berhasil meraih Penghargaan Nobel? Berikut petikan wawancara Tinjauan NHK bersama Profesor Yamanaka:


Profesor Yamanaka mengatakan, perasaannya terbagi dua. Terima kasih sekaligus tanggung jawab.

Pertama, ia berterima kasih atas dukungan yang didapatkan dari para koleganya yang selama ini telah melakukan penelitian bersama, juga kepada Kementerian Pendidikan dan Sains serta lembaga-lembaga pemerintah lainnya. Profesor Yamanaka juga berterima kasih kepada Universitas Kyoto dan banyak lembaga penelitian lainnya tempatnya selama ini bekerja. Profesor Yamanaka merasa tidak akan cukup berterima kasih atas bantuan semua orang-orang ini, juga keluarga dan teman-temannya.

Kedua, karena teknologi iPS ini masih belum dimanfaatkan dalam pengobatan klinis, Profesor Yamanaka beranggapan adalah tugasnya setelah terpilih sebagai peraih Penghargaan Nobel, untuk menggunakannya kepada pasien-pasien yang menderita penyakit yang sangat sulit ditangani, demi membantu keluarga mereka juga. Ia merasa ada tanggung jawab besar dan berkewajiban untuk mencapai tujuan itu sepenuhnya.

Mengenai sel-sel iPS, para peneliti di seluruh dunia terlibat dalam kajian-kajian untuk penerapan di bidang kedokteran. Lantas bagaimana penelitian klinis sel-sel iPS di masa depan?

Prospeknya akan berbeda-beda tergantung penyakitnya. Penelitian klinis untuk penyakit mata yang disebut degenerasi makula retina diperkirakan akan dimulai tahun depan. Prof. Yamanaka beranggapan ini akan menjadi awal mula penelitian klinis pertama menggunakan sel-sel iPS. Penelitian klinis untuk penyakit lainnya seperti cedera tulang belakang, penyakit Parkinson dan penyakit jantung, ia memperkirakan akan dimulai beberapa tahun lagi. Diperkirakan masih akan membutuhkan waktu 10-20 tahun sebelum teknologi iPS diterapkan untuk pengobatan skala penuh.

Penelitan-penelitian maju lebih pesat dari yang ia perkirakan. Ketika Prof. Yamanaka berhasil menciptakan sel-sel iPS untuk pertama kalinya 6 tahun lalu, ia tidak menyangka prosesnya untuk penelitian klinis akan maju begitu cepat. Ini merupakan hasil dukungan pemerintah dan banyak orang di Jepang, termasuk para peneliti yang bekerja keras dalam pelitian-penelitian terkait. Selain itu semakin banyak peneliti, di luar perkiraan semula, yang terlibat di bidang ini dari seluruh dunia.

Seiring penelitian-penelitian yang maju pesat, pembahasan persoalan etika dan sistem sosial terkait perlu dilakukan dalam kecepatan yang sama. Kalau tidak, meskipun penelitian mengalami kemajuan, pasien tidak dapat menikmati manfaat dari teknologi baru ini. Prof. Yamanaka merasa pekerjaan dan persiapan yang dibutuhkan perlu dijalankan dengan keseimbangan yang baik.

Terakhir, inilah pesan Prof. Yamanaka kepada generasi muda di seluruh dunia.

Profesor Yamanaka mengatakan, ia bukanlah mahasiswa yang baik. Meskipun kuliah di Fakultas Kedokteran, ia jarang masuk kelas dan orang-orang biasa bilang, "Yamanaka itu dari fakultas rugby, bukan dari kedokteran". Ia menghabiskan kebanyakan waktunya berlari di lapangan dan melakukan latihan perenggangan otot.

Karena itu, dikatakannya, ia mungkin bukan seseorang yang patut diteladani, tapi yang ia bisa katakan adalah, dirinya yakin pentingnya memiliki sesuatu untuk digeluti. Bisa apa saja. Kalau Prof. Yamanaka, olahraga, bukan belajar. Ia kira itu baik buatnya, memiliki sesuatu untuk ditekuni.

Demikian Tinjauan yang kali ini menghadirkan pandangan Profesor Shinya Yamanaka, peraih Penghargaan Nobel bidang Fisiologi atau Kedokteran tahun ini. (nhk world indonesia/aft/AniMangA Plus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar