Proses pemilihan dimulai sembilan tahun sebelum Olimpiade diselenggarakan. Dalam hal ini, kota-kota yang ingin menjadi kandidat tuan rumah Olimpiade 2020, harus menyusun dan mendaftarkan proposal mereka pada tahun 2011. Masing-masing kota harus membuktikan kepada Komite Olimpiade Internasional bahwa mereka memiliki rencana terbaik untuk membuat pesta olahraga itu sukses.
Menjadi tuan rumah Olimpiade tentu membutuhkan biaya yang luar biasa besar. Para kandidat harus menunjukkan bahwa mereka mampu untuk menggelar semua pertandingan, membangun semua fasilitas yang diperlukan bagi para atlet dan penonton selama kompetisi berlangsung. Mereka melakukan serangkaian presentasi dan pertemuan selama dua tahun lamanya.
Hasilnya, Tokyo berhasil mengalahkan Istanbul (Turki) dan Madrid (Spanyol).
Tokyo, ibukota Jepang, pernah menjadi tuan rumah Olimpiade pada tahun 1964. Hal ini merupakan nilai tambah, tapi yang membuatnya benar-benar terpilih adalah teknologinya. Tokyo menggambarkan dirinya sebagai sebuah kota yang aktif dan dinamis dengan campuran lama dan baru, perpaduan antara kuil-kuil kuno dengan teknologi futuristik.
"Discover tomorrow" adalah slogan kota Tokyo.
Sementara itu, Stadion Nasional Kasumigaoka yang baru di Tokyo ini disebut-sebut adalah stadion yang membuat Jepang memperoleh kesempatan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. Stadion ini juga akan menjadi tempat pembukaan dan penutupan pesta Olimpiade 2020. Mega proyek stadion ini direncanakan akan selesai pada tahun 2018.
Dana $4,5 Miliar yang dimiliki Tokyo akan dialokasikan 31% khusus untuk pembangunan dan renovasi stadion-stadion serta fasilitas umum.
Pesta Olimpiade diharapkan bisa membangkitkan kembali gairah ekonomi negeri sakura karena event sebesar ini bisa mendatangkan pemasukan sebesar $40 Miliar dan menciptakan 150.000 lapangan kerja yang baru. Selamat kepada Tokyo dan Jepang! (jepang.net/AniMangA Plus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar