AniMangA Plus--Pasti ada saja yang dikeluhkan perempuan tentang wajahnya, entah
hidung yang pesek, bibir kurang tebal, atau pipi yang tembem. Masalah
ini dialami oleh sebagian besar perempuan di dunia, termasuk Korea.
Bedanya, jika perempuan Indonesia lebih memilih untuk menutupi
kekurangannya dengan make-up, perempuan Korea memilih jalan yang lebih ekstrim dan permanen, yaitu operasi plastik.
"Perempuan
Korea punya keinginan yang sangat tinggi untuk bisa terlihat cantik
sempurna. Mereka harus bisa tampil lebih aktraktif untuk bisa memikat
lawan jenis," ungkap Dr MJ Kim dari Rejuve Dermatology, saat trip bersama Restylane di Busan, Korea Selatan, Minggu (28/10/2012) lalu.
International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS) belum lama
ini mengemukakan bahwa Korea Selatan merupakan pasar terbesar di dunia
untuk prosedur kosmetik melalui pembedahan. Pada tahun 2010, di Asia
telah dilakukan lebih dari 5,8 juta prosedur pembesaran anggota badan,
bandingkan dengan di Amerika yang "hanya" dilakukan 4,5 juta prosedur.
Sebanyak
20 persen perempuan usia 19-49 tahun di Seoul, Korea Selatan, mengakui
telah menjalani prosedur bedah plastik. Salah satu prosedur operasi yang
paling populer adalah double eyelid surgery, yang mengurangi kelebihan kulit di kelopak mata bagian atas untuk membuat mata terlihat lebih lebar. Selain itu, juga lipoplasty,
yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk mengenyahkan
lemak dan mengubah bentuk hidung. Untuk prosedur tanpa pembedahan,
botoks dan penghilangan bulu atau rambut melalui laser masih jadi
favorit.
Selain didasari keinginan untuk memiliki wajah cantik, booming
operasi plastik juga dipicu adanya persaingan penampilan di antara
perempuan Korea untuk memiliki fitur wajah sempurna. Bahkan banyak dari
mereka yang beranggapan bahwa memiliki wajah yang menarik dan sempurna
akan lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan, kesuksesan, dan pasangan
yang tampan.
Hampir
20.000 perempuan Korea sudah melakukan prosedur untuk mempercantik
wajah ini. Dr Kim juga menambahkan bahwa jumlah ini meningkat sekitar
10-15 persen setiap tahunnya. Operasi plastik sangat digemari perempuan
karena dianggap bisa membantu mereka untuk memiliki bentuk wajah yang
sempurna dan permanen.
Peminat operasi plastik ini juga tidak
hanya dari kalangan remaja saja, melainkan juga orang dewasa dan
kelompok ABG. Bahkan di Korea sendiri banyak orang tua yang memberi
hadiah operasi plastik sebagai hadiah ulang tahun ataupun kelulusan
sekolah untuk sang anak. "Orang tua juga punya keinginan yang kuat untuk
membuat anak-anak mereka terlihat cantik," jelasnya.
Prosedur
operasi plastik memang merupakan prosedur umum yang biasa dilakukan di
berbagai klinik kecantikan Korea. Bahkan Dr Ye Shik Shin, MD, dari Navi
Plastic Surgery Clinic, Seoul, mengungkapkan bahwa setiap hari
kliniknya bisa melayani 7-8 operasi plastik sekaligus di berbagai
bagian wajah. Prosedur operasi yang paling sering diminta pasien adalah
rhinoplasty (operasi hidung) dan bone structure (mengubah struktur tulang).
Booming operasi plastik ini kabarnya didorong oleh naiknya
industri musik pop di Korea Selatan sehingga banyak pasien mengunjungi
klinik bedah plastik sambil membawa foto-foto selebriti untuk meniru
sudut hidung atau mata mereka. Salah satu klinik terbesar di Korea
Selatan, JK Plastic Surgery Center, belum lama ini membuka sebuah hotel
agar dapat menampung pelanggan. Dalam sekali kunjungan, pelanggan
rata-rata menghabiskan biaya 17.675 dollar AS. Mereka tak hanya datang
dari Korea, tetapi juga dari China, Jepang, Timur Tengah, bahkan Afrika.
Tak heran, wisata medis disebut-sebut akan membantu mendongkrak ekonomi
Korea Selatan.
Joo Kwoon, pendiri JK Plastic Surgery Center,
memperingatkan agar kaum muda lebih berhati-hati saat menjalani prosedur
semacam ini.
"Saya kira Korea Selatan memiliki definisi kecantikan yang
sangat sempit karena, secara etnis, kami merupakan masyarakat yang
homogen dan setiap orang terlihat mirip satu sama lain. Hal ini juga ada
kaitannya dengan keyakinan diri yang rendah," paparnya kepada AFP.
Kementerian
Pendidikan Korea Selatan juga mengeluarkan buklet berisi peringatan
terhadap siswa SMA mengenai sindrom operasi plastik. Mereka merujuk pada
nasib Michael Jackson dan seorang perempuan lokal yang mengalami
kecanduan operasi plastik sehingga wajahnya terlihat membengkak. Namun,
peringatan itu rupanya tak membuat masyarakat Korea takut.
"Menurut
saya, orang Korea melihat prosedur kosmetik sebagai 'pembesaran'.
Tetapi, saya melihat hal itu sebagai upaya membuat diri lebih baik, dan
selebriti senang membicarakannya," tutur Seonghee Yang (25), seorang
pekerja Korea yang kini tinggal di London.
Memang mengerikan jika
prosedur yang dilakukan menimbulkan efek samping yang ekstrem. Namun,
jika operasi itu bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri seseorang,
menurut Yang, prosedur semacam ini tak ada salahnya dicoba.
Sementara
itu, survei dari ISAPS juga mengungkapkan bahwa di Brasil operasi
pembesaran bokong tujuh kali lebih sering dilakukan ketimbang negara
lain, dan peremajaan vagina lima kali lebih sering. Di Yunani,
pembesaran penis dilakukan 10 kali lebih sering daripada rata-rata
negara lain, yaitu sebanyak 592 kali operasi selama tahun 2010.
Namun,
tren yang berkembang di Korea sekarang ini adalah keinginan untuk
memiliki bentuk mata yang lebih besar, hidung mancung dan dahi kecil
seperti fitur wajah orang Eropa. (kompas female/AniMangA Plus)
astaghfirullah.. ada ada aja ya org korea
BalasHapus